Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Amerika dan Australia ini menunjukkan bahwa nama yang susah diucapkan menimbulkan reaksi negatif pada atasan, dan seringkali berdampak pada kenaikan jabatan. Dr Simon Laham, ketua penelitian, menyatakan bahwa nama yang mudah disebut memberikan efek yang positif. "Efek tidak tergantung pada panjang-pendek nama, atau apakah nama itu termasuk tidak biasa, namun pada tingkat kesulitan penyebutannya." Katanya.
Tak hanya di Amerika dan Australia, hasil penelitian ini juga berlaku di India. Peneliti di India menganggap hasil ini sangat beralasan dan logis. Nama yang sederhana dan mudah diucapkan akan mudah diingat. Seorang manajer komunikasi di perusahaan Jindal Steel, India, mengatakan bahwa ketika ada dua orang yang dicalonkan untuk promosi jabatan, dan keduanya sama-sama memiliki potensi yang bagus, seringkali dia akan memilih nama yang mudah diingat. Ini karena terkadang banyak atasan yang tidak suka membuang waktu mengingat nama yang sulit.
Seorang CEO perusahaan India, Deepak Sogani, juga mengatakan hal yang sama. Dia menganggap bahwa orang dengan nama yang mudah diingat memberikan dampak yang baik secara psikologis daripada orang dengan nama yang sulit. Seorang manajer umum JSW Steel di India, Narendra Kumar menyetujui pendapat tersebut. "Seringkali untuk memutuskan dua calon yang sama baik, nama yang mudah diucapkan bisa memberi keuntungan. Namun tentu saja kenaikan jabatan tidak hanya dipengaruhi oleh nama, kemampuan para kandidat juga diperhitungkan." Katanya.
Walaupun begitu, tidak semua orang menyetujui hasil penelitian ini. Pendiri Samtel Group, Satish Kaura, mengatakan bahwa dia tidak percaya bahwa nama bisa mempengaruhi kesuksesan seseorang. Menurutnya, kemampuan lebih penting daripada nama. Begitu juga beberapa pengusaha lain di India yang tampaknya tidak setuju dengan hasil penelitian ini.
Bagaimana pendapat Anda?
Sumber
